Jumat, 30 Desember 2011

HAPPY NEW YEAR 2012


Senin, 19 Desember 2011

Sedikit Tentang Menangkap Efek Ray of Light (RoL) Dalam Photography



Ray of Light atau disingkat RoL merupakan dari teknik fake lighting, barangkali mempunyai arti berkas sinar yang tertangkap dalam gambar, seperti foto2 di bawah ini:
RoL merupakan faktor WAH yang hebat dalam photography, namun sayangnya RoL cukup sulit untuk didapatkan.
Ada beberapa cara untuk mendapatkan gambar RoL, antara lain :
1.      Cara Alami
2.      Cara Rekayasa Di Lapangan
3.      Cara Pasca Pengambilan Gambar.
Cara Alami
Cara alami tentunya sangat bergantung pada kondisi alam ditempat pengambilan gambar dengan persyaratan yang dibutuhkan sebagai berikut :
  • sumber cahaya dari depan, biasanya tersembunyi antara dedaunan pohon dan hanya mengintip sedikit
  • cuaca agak berkabut (biasanya pagi/subuh atau sore hari)
Cara alami ini butuh keberuntungan dan ketekunan. Sepengalaman saya cukup sulit mendapat konsep, momen dan tema yang pas dengan hanya dalam sekali season pengambilan. Jika kita mendapat konsep, momen dan tema yang bagus, rasanya perlu kita datang lokasi tersebut beberapa kali untuk pengambilan gambar. Sepengalaman saya waktu tersedianya momen yang memungkinkan mendapat RoL sangat terbatas. Jadi untuk mendapatkan ROL yang bagus, tidak cukup datang satu kali saja ke satu tempat, biasanya berkali-kali, atau yang paling gampang, lewat aja tiap hari , pasti suatu saat nemu yang paling bagus.
Waktu motret biasanya saya lakukan sejak pukul 7.30 s/d maksimal 8.30 pagi, kadang masih bisa bagus walaupun sudah jam sembilanan.
Sebagai contoh gambar/foto di atas hanya terjadi kurang dari setengah jam pada saat pertama pengambilan gambar (gambar paling atas), sehingga pada waktu mendapat konsep dan sudut tembak yang tepat, momen RoL sudah sirna (maklum harus mencopot sepatu dan menyeberangi sungai berbatu dengan hati-hati).
Dari pandangan saya gambar diatas bukanlah gambar/foto yang berkualitas dari segi konsep dan tema. Tetapi seperti tulisan saya yang sudah-sudah, bahwa esensi dari tulisan ini yang ingin saya kedepankan, yaitu : memberikan wacana how to segera kepada rekan-rekan yang membutuhkan, agar dapat segera dipraktekan. Seperti motto yang saya anut : lakukan segera apa yang kamu tahu, hasil dan kualitas akan datang seiring dengan pengalaman dan ketekunan mencoba dan belajar. Dan ini compatible dengan konsep photography yang mengedepankan coba … coba … dan terus mencoba untuk mendapatkan produk berkualitas.
Prinsip : seorang maestro photography tak akan pernah menjadi maestro kalau tidak pernah mencoba mempraktekan ilmu yang diperolehnya.
Beberapa teknik yang digunakan mendapatkan RoL adalah sebagai berikut :
1.    Perlengkapan
  • Kamera
  • Lensa standar 18 – 55 mm dan atau 70 – 300 mm
  • Filter GND 0.6x
  • Flash tambahan, kalau ada
  • Tripod, kalau ada
2.    Setelan
  • Focal length : 25 mm s/d 55 mm
  • ISO speed : ISO 200 s/d 400 tergantung ketersediaan cahaya
  • Exposure: 1/25 sec s/d 1/400 sec
  • Aperture : f/2.5 s/d f/5.6
  • Exposure Compensation : 0 s/d – 2
  • Flash : ON atau OFF
Setelan tidak dapat ditentukan (tidak mutlak, hanya sebagai acuan awal penyetelan) tergantung pada ketersediaan cahaya matahari, kelembaban udara/kandungan uap/kabut, jarak bidik, konsep foto dan lain-lain. Latihan berulang-ulang akan melatih insting/naluri penyetalan kamera yang menentukan setelan yang tepat dalam waktu yang singkat.
Pemakaian filter Graduated Neutral density atau Grad ND (GND) Untuk menyeimbangkan exposure antara bagian atas dan bawah, tanpa filter GND anda hanya akan mendapatkan siluet karena filter GND digunakan untuk menghindari perbedaan eksposur antara tanah dan langit yang kontras, karena jika anda membidik ke arah matahari (walaupun mungkin rendah), Anda akan mendapatkan warna langit (putih) yang dominan dan tanah yang hitam sehingga siluet akan muncul dengan menggunakan filter GND maka langit akan terlihat lebih gelap dan  tercipta suasana lebih dramatis.
Flash disetel ON atau OFF atau bahkan ditambah dengan Flash tambahan sangat tergantung pada ketersediaan cahaya matahari dan exposure yang ingin dicapai.
Teknik mendapatkan RoL dari Gambar di atas, saya mengaplikasikan sebagai berikut :
1.    Focal length : 35 mm
2.    ISO speed : ISO 200
3.    Exposure: 1/50 sec dan 1/80sec
4.    Aperture : f/3.5
5.    Exposure Compensation : 0 dan -1 1/3
6.    Flash : ON tanpa external flash

Cara Rekayasa Lapangan
Cara ini adalah dengan merekayasa kondisi lapangan terutama untuk mendapatkan kesan kabut yang sangat diperlukan untuk dapat menangkap RoL dengan konsep dan tema yang diinginkan.
Untuk merekayasa diperlukan alat bantu, diantaranya  adalah :
  • Smoke machine untuk membuat kabut buatan.
  • Lighting yang dipasang bulb (tanpa softbox/honeycomb, dkk) untuk pengganti matahari
Cara Pasca Pengambilan Gambar  
Cara ini disebut juga post-process yaitu gambar/foto yang diambil merupakan gambar tanpa RoL atau dengan RoL yang kurang, yang kemudian dengan bantuan program Photoshop misalnya akan ditambah atau diperkuat RoL-nya. Cara ini menurut beberapa rekan merupakan produk gambar RoL Palsu. Tetapi menurut saya sah-sah saja, terutama jika kesan RoL-nya kurang mantap dihati.

Efek Angin pada Foto Pemandangan

Sebuah foto pemandangan mungkin akan terlihat biasa-biasa saja. Namun, ketika ditambahkan efek angin berhembus pada foto tersebut, tentu lain ceritanya. Artikel kali ini akan memberikan trik memberikan efek angin berhembus pada sebuah foto pemandangan menggunakan software Adobe Photoshop. Step by stepnya sebagai berikut,
1)   Pertama, buat dulu efek angin pada sebuah kanvas baru, klik File > New. Tentukan dimensi kanvas, misal 800×800 pixel. Tekan D pada keyboard Anda untuk mengembalikan Color Palette menjadi hitam dan putih. Berikutnya tekan X untuk membalik warna hitam menjadi foreground. Sekarang masuk ke menu Edit > Fill dan isi warna kanvas Anda dengan warna hitam.
Efek Angin pada Foto Pemandangan ImageGambar 1
2)   Pilih menu Filter > Pixelate > Mezzotint dan seleksi tipe Fine Dots dari sejumlah pilihan yang tersedia. Kanvas akan terisi dengan sejumlah titik-titik tak beraturan. Untuk mengubah titik-titik ini menjadi garis lurus, aplikasikan Filter > Blur > Motion Blur dengan parameter sebagai berikut. Angle = 00, Distance = 999 pixel. Dalam sekejap, hasil gambar terlihat sebagai berikut,
Efek Angin pada Foto Pemandangan ImageGambar 2
3)   Dari gambar tersebut, hanya diperlukan sedikit garis untuk membuat efek angin yang samar. Untuk menghilangkan sisa garis yang tak diperlukan, pilihlah menu Filter > Stylize > Glowing Edge. Masukkan parameter sebagai berikut, Edge Width = 1, Edge Brightness = 20, Smoothness = 11. Klik OK, dan hasilnya di Gambar 3. Selanjutnya, duplikasi layer tersebut, tekan Ctrl + J.
Efek Angin pada Foto Pemandangan ImageGambar 3
4)  Aplikasikan Filter > Distort > Wave dan gunakan setting berikut, Number Of Generators = 15, Wavelength Min = 85 dan Max = 164, Amplitudo Min = 1 dan Max = 15, Scale Horizontal = 100 dan Vertical = 100. Pada pilihan lainnya, pilih type Sine dan Repeat Edge Pixels pada Undefined Areas. Klik OK untuk mendapatkan hasil seperti Gambar 4. Lihat perbedaannya dengan Gambar 3.
Efek Angin pada Foto Pemandangan ImageGambar 4
5)   Tambahkan efek plastik dengan menggunakan Filter > Artistic > Plastic Warp dan gunakan setting berikut, Highlight Strength = 20, Detail = 15, dan Smoothness = 15. Tekan Enter. Anda akan menghasilkan efek seperti Gambar 5.
Efek Angin pada Foto Pemandangan ImageGambar 5
6) Selanjutnya, buka foto pemandangan yang akan di beri efek angin. Lalu pindahkan gambar efek angin ke canvas foto pemandangan menggunakan Move Tool. Sesuaikan area gambar efek angin pada foto pemandangan seperti Gambar 6 dengan menggunakan Edit > Free Transform.
Efek Angin pada Foto Pemandangan ImageGambar 6
7)   Setelah sesuai, ubah Blending Mode menjadi Overlay. Hapus bagian yang tidak diinginkan menggunakan Eraser Tool. Hasilnya, terlihat pada Gambar 7.
Efek Angin pada Foto Pemandangan ImageGambar 7
8)   Untuk membuat foto pemandangan terlihat lebih hidup, dapat digunakan efek perubahan waktu dan suasana gambar. Gunakan Image > Adjustment > Hue/Saturation untuk mendapatkan efek foto pemandangan yang lebih menakjubkan.
Efek Angin pada Foto Pemandangan Image
Efek Angin pada Foto Pemandangan ImageCukup mudan bukan? Sekarang, dengan trik yang sederhana anda bisa menjadi seorang designer dadakan. Selamat mencoba dan semoga berhasil.

Selasa, 06 Desember 2011

Dear John


Aku sangat menyukai novel-novel karangan Nicholas Spark, buat aku, ceritanya berbeda dari cerita yang dibuat pengarang yang lain, pertama setting tempat yang digunakan selalu menggambarkan keindahan wilayah tersebut dan dituturkan sedemikian rupa indahnya sehingga seolah-olah aku turut berada disana, kedua, penuturan tentang kisah cinta yang disampaikan, selalu berkelas, tidak norak atau kampungan, walaupun tokoh yang diceritakannya adalah orang desa atau orang pegunungan dan ketiga, pada beberapa novel yang aku baca dari Nicholas Spark, ia belajar banyak tentang ilmu kedokteran, sehingga ada pelajaran baru yang aku dapat dari membaca karyanya.
Novel “Dear John” sudah cukup lama aku beli, mungkin ada 1-2 bulan yang lalu, aku jarang membeli buku atau novel setelah menikah, jadi aku sangat selektif memilih buku bacaan karena selain harganya mahal, untuk apa aku menyimpan buku yang kurang bermutu untuk diturunkan ke anak cucu nanti. Jadi, saat berniat membaca novel ini, novel ini masih dalam keadaan terbungkus plastik. Novel ini akhirnya bisa kuselesaikan dalam 2 hari saat merenungi sakit gigiku akibat operasi cabut geraham yang kuceritakan sebelumnya.
“Dear John” demikian surat itu dimulai. Dan dari dua kata itu, ada hati yang patah dan dua anak manusia yang hidupnya berubah selamanya. Dear John dimulai dengan narasi John Tyree, seorang pemuda pemberontak tentang masa kecilnya, terutama tentang hubungannya dengan sang ayah. Dengan alur maju, narasi itu terus bergulir hingga ia duduk di bangku kuliah. Namun, John tetap merasa pencarian dan tujuan hidupnya belum tercapai, terlebih karena keputusan kuliah didasarkan pada dorongan ayahnya. Hingga pada suatu klimaks, John memilih meninggalkan bangku kuliah, dan bergabung dalam dinas militer Amaerika Serikat karena tidak mempunyai tujuan hidup yang lain. Ia kemudian ditempatkan di Jerman, dan hanya mendapat beberapa waktu saja untuk berlibur di tempat asal.
Namun, saat itulah kisah sesungguhnya dalam Dear John bermula. Dalam suatu liburan, John bertemu dengan Savannah Curtis. Suatu kebetulan yang bersambungan dengan kebetulan-kebetulan lain, membuat John dan Savannah semakin akrab dari waktu ke waktu. Hal-hal yang sebelum tidak terpikirkan, tidak mungkin dilakukan, ternyata dapat menambah kedekatan antara John dan Savannah. Setidaknya sebelum akhirnya mereka memutuskan untuk menjalin tali kasih. ubungan yang awalnya hanya percintaan musim panas berubah menjadi cinta abadi, membuat Savannah rela menunggu John menyelesaikan penugasannya yang berjanji akan pulang dan menikahinya. Tapi tak satu pun menyangka akan terjadi peristiwa 9/11 di New York yang mengubah dunia dan cinta mereka. Pada saat itu, sebagai tentara, John harus memilih antara cintanya pada kekasih atau negaranya. ketika akhirnya pulang ke kampung halaman, John harus menghadapi kenyataan pahit dan menyadari bahwa cinta ternyata bisa mengubah manusia dengan cara yang tak pernah bisa dia bayangkan sebelumnya.
Novel ini seperti yang sudah diceritakan pada sinopsis di bagian akhir buku, membuat pembaca sudah cukup dapat menebak bagaimana akhir dari hubungan percintaan keduanya, namun Nicholas berhasil mengemas percintaan klasik antara John dan Savannah dengan lebih lembut dan manis, yang kemudian juga membuat produsen sinematografi mengangkatnya ke layar lebar, seperti The Notebook (2004) dan A Walk to Remember (2002).
Novel ini mengajarkan beberapa hal yang menarik mengenai hubungan antar sesama, bukan hanya ujian dari hubungan cinta jarak jauh bertahun-tahun antara John dan Savannah, yang hanya dilalui dengan surat, email dan telpon dalam situasi sulit saat perang. Namun juga seperti yang sudah kuungkapkan diatas, Nicholas belajar banyak hal tentang ilmu kedokteran, John belajar dari Savannah untuk mengenal ayahnya sendiri. Tuan Tyree diduga menderita penyakit sindrom Aspeger, yang tidak pernah disadari sebelumnya oleh John sendiri. Walau semula hal ini membuat John marah, namun ternyata benar apa yang diungkapkan Savannah dan hal ini membuat John lebih peduli dan memperhatikan ayah yang telah membesarkan dia seorang diri.
Ujian perang, dimana semestinya setelah 2 tahun mereka terpisahkan oleh jarak, John kembali pulang dan keluar dari Angkatan Darat, namun tidak kembalinya John membuat Savannah akhirnya menikah dengan teman sepermainannya, Tim, yang mempunyai seorang adik bernama Alan, yang menderita Autis. setelah menikah dengan Tim, praktis Savannah ikut membantu mengurusi Alan, sambil membuka terapi khusus anak autis di akhir pekan dengan berkuda. Suatu hari, Tim jatuh sakit akibat penyakit Melanoma, dan ada nya sel kanker di paru-parunya. Tentu saja ini membuat Savannah terpukul,  sehingga dia bekerja lebih keras. Tim harus dioperasi, dan itu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Tim yang sakit parah dan John hadir sebagai ‘the invisible guardian angel’ bagi Savannah.
Beberapa hal yang menjadi perenungan tersendiri bagiku. Pertama, soal hubungan ayah dan anak. Hubungan keduanya seolah-olah hambar alias sepi dari ungkapan rasa sayang terhadap satu sama lain sejak awal, walau Tuan Tyree memang berusaha keras mencintai dan membesarkan John dengan caranya, sejak Ny Tyree meninggalkan mereka berdua, yang diduga oleh John, kepergian ibunya  kemungkinan disebabkan oleh rasa frustrasi Ny Tyree menghadapi suaminya, yang ternyata mengidap penyakit Aspeger (mungkin tidak disadari oleh Ny Tyree bahwa itu sebuah sindrom atau penyakit.) Padahal, keduanya,  John dan ayahnya, entah dalam bentuk apapun mengungkapkan rasa sayang yang mungkin sulit dimengerti satu sama lain. Ini juga yang kadang membuat salah pengertian di antara mereka berdua.
Kedua, cerita ini juga mengungkapkan bahwa cinta akan mengorbankan segala sesuatu untuk kebahagiaan kekasih sejatinya, termasuk mengorbankan kebahagiaan diri John sendiri untuk tidak menikahi Savannah, tapi menginginkan Savannah hidup berbahagia. Seperti kutipan paragraf berikut ini:

Aku menjual koleksi koin ayahku karena akhirnya aku mengerti apa sebenarnya arti cinta sejati. Tim sudah mengatakan padaku—dan menunjukkan padaku—bahwa cinta sejati berarti kau mendahulukan kebahagiaan orang yang kaucintai daripada kebahagiaanmu sendiri, tak peduli betapa menyakitkan pilihan yang mungkin harus kauhadapi. Aku meninggalkan kamar rumah sakit Tim dengan kesadaran bahwa dia benar. Tapi melakukan hal yang benar tidaklah mudah. Akhir-akhir ini, aku menjalani hidup dengan perasaan bahwa sesuatu yang aku butuhkan untuk membuat hidupku lengkap telah hilang. Aku tahu bahwa perasaanku pada Savannah tidak akan pernah berubah, dan aku tahu aku akan selalu mempertanyakan pilihan yang kubuat.

Senin, 05 Desember 2011

Tips / Trik Membuat Foto Slow Speed Shutter




Pada dasarnya suatu foto disebut slow speed shutter apabila foto tersebut diambil dengan shutte speed yang rendah, sehingga muncul efek blur terhadap objek yang bergerak. Berikut ini saya akan memberikan sedikit tips / trik untuk membuat foto menakjubkan dengan teknik slow shutter speed. Anda yang memiliki kamera dengan shutter speed manual pastinya bisa melakukan tehnik ini.
Dalam membuat foto slow speed, anda mutla menempatkan kamera pada posisi yang stabil. Karena bila ada guncangan sedikit saja pada kamera akan membuat foto menjadi blur semua.
Foto slow speed juga identik dengan light painting. Perbedaannya, light painting menggunakan suasana yang benar – benar gelap sehingga yang terlihat di foto Cuma sumber cahaya saja.
Berikut ini tips dan trik membuat foto slow speed yang bagus :
Pertama : letakkan kamera di tempat yang stabil. Anda bisa menggunakan tripot atau meletakan kamera di tempat yang benar – benar stabil. Jangan tolerir tradap sedikit pun goyangan karena akan merusak hasil foto yang kita ingin hasilkan.
Kedua : gunakan fitur self timer. Sering kali kamera sedikit bergoyang ketika anda menekan tombol shutter dan mulai menjepret. Maka untuk mengakalinya, gunakan self timer atau bisa juga menggunakan cable release.
Ketiga : sesuaikan durasi shutter. Jika anda memotret objek manusia, gunakan shutter speed yang tidak terlalu lama, mislanya sekitar 5”. Jadi dalam 5 detik objek foto sebaiknya jangan bergerak biar tidak blur. Bayangkan jika anda menggunakan durasi 20” misalnya, maka kemungkinn blur lebih besar, apalagi kalau objek susah untuk berpose diam.
Terakhir : foto yang over exposed atau under exposed. Jika bermain – main dengan foto slow speed biasanya kita pasti menjumpai foto yang over dan under. Nah, untuk mengatasi foto over, anda bisa set aperture ke yang lebih kecil, misalkan f/22 serta ISO ke nilai minimum. Untuk mengatasi foto under, set aperture ke nilai yang lebih besar, misalkan f/10 serta ISO ke nilai yng lebih tinggi untuk membantu pencahayaan.
Sekian saja tips dan trik membuat foto slow speed shutter, semoga membantu pembaca dalam membuat foto slow speed shutter.

contoh foto
        

51 Spectacular Slow Shutter Speed Digital Photography

photo

photo

Red, Yellow and Green

Teknik Pengambilan Foto Mode Bulb

Apa itu Bulb ?
Bulb merupakan salah satu teknik pengambilan gambar (di fotografi) dengan menggunakan speed yang sangat lambat. Sangat lambat & hampir gak mungkin klo kita memegang kamera dengan tangan, untuk itu di perlukan kaki tiga alias tripod. Penggunaan tripod sangat penting dalam melakukan pengambilan foto mode Bulb. Fungsinya agar tidak terjadi guncangan pada kamera sewaktu pengambilan gambar dilakukan yang dapat membuat gambar berbayang.
Tripod masih bisa diganti dengan meja, atau apapun dimana kamera bisa diletakan dan syaratnya tempat tersebut tidak goyang.
Selain tripod, alat yang wajib ada adalah kamera. Ini alat yang paling penting, klo ga ada kamera mau foto bulb pake apa?? Pake jidat apa pake dengkul.. he.. he.. he.. Alat bantu yang lain yang bisa di pakai untuk bereksperimen adalah senter, lampu-lampu jalan, lampu mobil, kembang api, api, dll.

Teknik bulb ini sering juga disebut teknik melukis dengan cahaya (light graffiti), seperti halnya menggambar di atas kertas. namun perbedaanya adalah pada media yang digunakan. Melukis dengan cahaya adalah sebuah teknik yang menggunakan kamera sebagai alat untuk mereproduksi atau merekam cahaya, yang nantinya akan memadukan titik-titik cahaya menjadi sebuah gambar yang artistik.
contoh foto bulb :




Teknik Pengambilan Foto Bulb:
* Shutter Speed rendah –>lebih dari 3 detik (agar didapat efek pergerakan dari benda yang di foto )
* Diafragma Kecil –>11-22 (Untuk mendapatkan ruang tajam keseluruhan gambar lebih luas dan memungkinkan shutter speed lebih lambat)
* ISO/ASA serendah mungkin –>Menggunakan Tripod & kabel release (bila ada) –> untuk mengurangi guncangan agar gambar yang dihasilkan tidak berbayang.
* MemFokuskan object –>foto bulb tidak hanya sekedar foto landscape(pemandangan/view) saja.melaikan dapat juga ditentukan sebuah objek foto dengan Foreground atau background efek cahaya bergerak (Moving Lights)
* Metering Objek–>dimaksudkan agar objek yang difoto dapat tergambar dengan pencahayaan yang cukup jelas, kecuali jika sang fotografer mempunyai maksud lain dengan men-Set metering objek Under atau Over expos.





Peranan Filter dalam Dunia Photograph


Kadang-kadang, ada yang menanyakan dan meminta saya untuk membahas tentang filter. Ironisnya, saya sendiri tidak memakai filter, dan dalam tulisan ini saya akan menjelaskan sedikit banyak tentang filter dan kenapa saya tidak mengunakannya.

Filter UV, Fluorescent dan Polarizer 
Filter UV, Fluorescent dan Polarizer
Untuk yang belum pernah mendengar aksesoris fotografi ini, filter adalah sebuah lensa yang biasanya berbentuk bulat dan bisa di pasang di depan lensa kamera.
Di era kamera analog / film, penggunaan filter sangat membantu sekali, tapi di era digital, penggunaan filter tidak sepenting dulu.
Mengapa demikian? semua ini terkait dengan fungsi filter. Sebagian filter berguna untuk menyaring warna, menambah kontras, dan membuat efek tertentu seperti melembutkan foto. Nah, di era digital sekarang, kita lebih mengunakan software untuk menyaring warna seperti Adobe Photoshop , Lightroom, Aperture dan lain-lain.

Contoh lens flare 
Contoh lens flare
sebenarnya ada juga kegunaan filter yang bagus di jaman digital, yaitu untuk melindungi bagian depan lensa dari goresan, benturan dan lain. Namun kalau Anda memakai filter yang berkualitas rendah, biasanya itu malah mengurangi kualitas foto misalnya ketajaman dan kontras. Filter yang kurang berkualitas juga membuat foto yang dihasilkan beresiko kena flare (lihat ilustrasi).
Jadi, kalau ingin memakai filter, jangan terburu-buru membeli filter yang murah, tapi belilah yang berkualitas.
Beberapa jenis filter populer dan kegunaannya :
UV/Ultraviolet : untuk menyaring sinar ultraviolet / keunguan. Filter ini sangat populer digunakan untuk outdoor maupun sekedar melindungi lensa.
Polarizer: Filter ini berfungsi membuat warna biru lebih dalam dan kontras, dan juga mengurangi refleksi pada permukaan seperti kaca dan air.
contoh-filter-polarizer 
Kiri: tanpa filter, Kanan: dengan filter Polarizer, warna biru langit menjadi lebih gelap dan keluar

Filter Polarizer juga efektif mengurangi refleksi 
Filter Polarizer juga efektif mengurangi refleksi
Neutral Density (ND): Filter ini berfungsi mengurangi cahaya yang masuk. Biasanya digunakan supaya kita bisa mengunakan bukaan lensa yang besar di lingkungan cahaya yang terang di luar ruangan.
Dengan mengunakan filter bergradasi dengan benar, kita bisa menyeimbangkan eksposur langit dengan permukaan bumi 
Dengan mengunakan filter bergradasi dengan benar, kita bisa menyeimbangkan eksposur langit dengan permukaan bumi
Graduated Neutral Density: Filter ini berfungsi mengurangi cahaya yang masuk tapi bergradasi sampai setengah dari lensa. Biasa digunakan untuk foto pemandangan, untuk menyeimbangkan warna langit dengan permukaan bumi. Di era digital, banyak fotografer mengunakan teknik HDR (high dynamic range) untuk menghasilkan efek yang sama.
Diffusion / Soft: Filter untuk memberikan efek difusse / lembut. Di era digital, fotografer mengandalkan software untuk membuat efek ini.
Color correction: Untuk menyaring warna-warna tertentu seperti warna lampu tungsten. Filter-filter ini sudah jarang digunakan karena di era digital, kita dengan mudah mengubah setting white balance.
Close-up / Macro: Filter yang membuat Anda bisa fokus lebih 1.538em; margin-left: 0px; text-align: justify; padding: 0px;">Mudah-mudahan tulisan ini cukup jelas dan membantu teman-teman sekalian dalam menentukan untuk mengunakan jenis filter tertentu atau tidak sama sekali.
Lebih dekat dengan subjek adalah salah satu cara murah untuk mengubah lensa Anda menjadi lensa makro. Tapi tentunya hasilnya tidak sedetail dan setajam lensa khusus makro.

Infrared Photography menggunakan filter IR + Edit…


Tahap Persiapan
Sebelum digunakan untuk motret dengan menggunakan filter IR, kita harus mengubah Preset White Balance (WB) bawaan kamera menjadi Preset WB settingan kita.
Urutan untuk mengubah Preset WB:
1.Letakkan kamera di atas tripod.
2.Arahkan dan fokuskan ke obyek berwarna putih (bisa kertas HVS atau tembok putih), bisa dengan Auto FocusManual Focus (MF). (AF) atau
3.Setelah fokus, ubah focusing dari AF ke MF.
4.Pasang filter IR dengan hati-hati agar lensa tidak ikut berputar supaya fokus tidak berubah.
5.Pilih WB ke Preset dan tekan tombol WB selama beberapa detik sampai muncul tulisan Pre pada Control Panel D70 berkedip-kedip. Untuk kamera lain, ikuti petunjuk di buku manualnya.
6.Tekan tombol shutter.
Kalau berhasil, maka akan muncul tulisan Good berkedip-kedip pada Control Panel, dan siap digunakan untuk motret IR. Kalau masih belum berhasil, akan muncul tulisan No Good (kalau tidak salah) berkedip di Control Panel dan ulangi mulai urutan 5 dan usahakan pencahayaan yang cukup atau ISOnya dinaikkan.
Tahap Pemotretan
Sebelum melakukan pemotretan, perlu dilakukan beberapa setting pada kamera. Settingan yang sering saya gunakan adalah :
1.Exposure mode: Aperture Priority dengan diafragma f/8 s.d. f/16
2.Metering Mode: Spot
3.Sensitivity: ISO 200 s.d. 400
4.Exposure Comp. : +0.5 atau +1.0 EV
5.White Balance : Preset WB
Pasang kamera di atas tripod untuk menghindari goyangan, kemudian atur komposisi sesuai keinginan dan fokuskan ke obyek yang ingin dipotret dengan AF tanpa filter IR. Biasanya saya pilih benda mati atau benda yang tidak bergerak agar hasilnya tajam. Untuk motret benda yang ada unsur tanaman atau benda lain yang mudah bergoyang karena angin, tunggu setelah tidak ada angin agar obyek tidak bergerak.
Setelah diperoleh fokusnya, baru diubah dari AF ke MF dan pasang filter IR. Dalam memasang filter IR, jangan sampai lensa ikut berputar agar fokus tidak berubah. Untuk meminimalkan goyangan, saya biasanya menggunakan timer atau remote control. Lihat hasilnya di LCD monitor dan kalau belum sesuai, ulangi lagi sampai diperoleh gambar yang sesuai dengan keinginan.


Tahap Olah Digital
1.Buka file yang akan diolah dan atur komposisi (biasanya dengan crop).
2.Pilih Image>Adjustment>Level, dan pilih Auto.
3.Selanjutnya atur Channel Mixer, dengan memilih Image>Adjustment>Channel Mixer, dan atur sebagai berikut :
- Output Channel RED : atur Source Channel RED dari +100 ke 0 dan Source Channel BLUE dari 0 ke +100 atau sesuai selera.
- Output Channel BLUE : atur Source Channel RED dari 0 ke +100 dan Source Channel BLUE dari +100 ke 0 atau sesuai selera.

Setelah diubah Channel Mixer, gambarnya akan menjadi seperti di bawah ini.

4. Pilih warna Magenta pada menu Hue/Saturation (Image>Adjustment>Hue/Saturation) dan geser ke kiri Saturation-nya (biasanya sekitar -70), dan pada warna Master digeser ke kiri sekitar -20 s.d. -25 tergantung selera juga.

5.Atur tingkat brightness, tone dan kontrasnya dengan Curve Tool� dengan cara klik Image>Adjustment>Curve. Gunakan color sampler (gambar pipet) untuk menentukan mid tone yang diinginkan dan cobalah beberapa kali di klik di salah satu bagian gambar sehingga tone akan berubah.

cinta sejati

Ada 2 titis air mata mengalir di sebuah sungai. Satu titis air mata tu menyapa air mata yg satu lagi,” Saya air mata seorang gadis yang mencintai seorang lelaki tetapi telah kehilangannya. Siapa kamu pula?”. Jawab titis air mata kedua tu,” Saya air mata seorang lelaki yang menyesal membiarkan seorang gadis yang mencintai saya berlalu begitu sahaja.”

 

Note of mind © 2011 -- Template created by Rian alvino prasetio --