Selasa, 08 November 2011


Setiap kali menengadah pada bintang-bintang di langit malam, aku selalu melihat kita di masa lalu. Kita adalah kelap-kelip itu.Rasanya sudah lama sekali sejak kita bertemu untuk yang pertama kali. Aku
hampir lupa seberapa sering kita bicara hingga dini hari. Atau diam saja
memandangi hujan sampai bosan. Dan aku sungguh-sungguh lupa kapan
terakhir kali kita tertawa bersama. Kapan terakhir kali kita menangis berdua.Aku tidak suka ini. Kenyataan bahwa aku mulai melupakan banyak hal tentangkita. Detail-detail kecil yang menurutku penting.“Mungkin kamu akan melupakan mereka yang pernah tertawa bersamamu,
tetapi kamu tidak akan pernah bisa melupakan mereka yang pernah menangis
bersamamu,” begitu katamu—dulu.Ya, aku tidak melupakanmu. Belum. Meskipun aku ingin. Meskipun aku mau.
Karena alangkah lebih baiknya jika begitu. Aku tak perlu mengingat betapa kita
memutuskan untuk menempuh jalan yang berbeda sama sekali. Sendiri-sendiri.
Meninggalkan apa yang pernah kita miliki tanpa pernah memutuskan apakah
kita akan kembali, atau apakah kita akan bertemu lagi suatu saat nanti.Sekarang, kita seperti dua orang asing yang tidak pernah saling mengenal.
Menapaki hidup masing-masing dengan kepala tegak dan pandangan lurus ke
depan, agar hati kita yang rapuh dan retak-retak ini luput dari pandangan. Kita
memaksa diri untuk tidak menoleh ke belakang. Untuk mengubur semua yang
pernah ada.Tetapi kita tahu, bahwa apa yang kita campakkan itu, akan tetap ada selama kita
ada. Kita sudah terlalu lama bersama. Tidak secepat itu kita bisa terpisah dari
satu sama lain dan menjadi baik-baik saja. Dan bukankah hingga detik ini, kita
masih bertanya-tanya, apakah dulu yang kita campakkan itu cinta?Malam ini, ketika aku menengadah memandangi bintang-bintang di langitmalam, aku melihat kita di masa lalu. Kita adalah kelap-kelip itu.Di mana kamu berada saat ini? Apakah kamu juga tengah memandangi langitmalam ini, langit yang biasa kita bagi bersama? Katakan, apa yang kamu lihat ketika kamu memandangi bintang-bintang? Apakah kamu masih melihat aku dan kamu di masa lalu?

1 komentar:

Alvino Febrian mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar

 

Note of mind © 2011 -- Template created by Rian alvino prasetio --